Apa itu E-learning?

Teknologi dan komunikasi saat ini sudah menjadi bagian dari kehidupan manusia. Perkembangan yang begitu cepat mendorong manusia untuk menyesuaikan gaya hidupnya dengan teknologi yang ada. Teknologi dan komunikasi menjadi sebuah kebutuhan yang mendukung manusia untuk bekerja atau hidup lebih efisien dan produktif.

Sementara itu dunia pendidikan dituntut untuk selalu menyesuaikan perkembangan teknologi dalam peningkatan mutu pendidikan. Penggunaan teknologi informasi dan komunikasi bagi dunia pendidikan diperlukan untuk proses pembelajaran. Dunia pendidikan mau tidak mau akan terus berinovasi ke arah pendidikan yang lebih student centered.

Hal tersebut didasari oleh faktor-faktor seperti lebih banyak pilihan  dalam memperoleh pendidikan, waktu belajar pendidikan formal yang semakin singkat, kurikulum yang disusun oleh kelompok profesi atau kelompok masyarakat yang tidak lagi oleh pemerintah pusat, acuan kompetensi utama bukan lagi dari lembaga pendidikan dengan ijazah, tetapi lebih dikembangkan melalui standardisasi, akreditasi dan sertifikasi oleh kelompok profesi dan masih banyak lagi.

Seiring dengan kemunculan internet dan perkembangannya menjadikan siapapun dapat menggali informasi sebanyak mungkin tanpa harus keluar rumah. Dengan internet, setiap orang bisa belajar dengan cepat, dan setiap orang juga bisa menjadi “guru” untuk siapapun.

Pada awalnya, pemanfaatan internet dalam pendidikan disebut Web Enhance Course. Web Enhance Course (WEC) ini hanya penunjang kegiatan belajar dalam kelas. Jika pihak institusi pendidikan telah mampu menerapkan model WEC, maka institusi juga dapat mengembangkannya ke tahap distance learning, yaitu belajar tanpa batas waktu dan tempat.

E-learning adalah salah satu bentuk dari distance learning dimana siswa dapat berkomunikasi dengan gurunya kapan saja. Demikian juga sebaliknya. E-learning meliputi segala hal yang berkaitan dengan pembelajaran yang menggunakan media elektronik baik secara onlinemaupun offline, seperti internet dan intranet.

Dalam penyampaian materi belajar, e-learning memiliki tiga tipe. Pertama, synchronousSynchronous memungkinkan pengajar dan siswa bertatap langsung dalam waktu yang sama melalui internet. Cara ini secara tidak langsung menuntut kelengkapan pendukung untuk video dan audio untuk berkomunikasi langsung. Sederhananya, synchronous e-learning serupa dengan teleconference (online e-learning).

Kedua, asynchronous. Dalam asynchronous, yang materi ajarnya seperti e-book, jurnal digital, materi presentasi, atau video telah tersedia di internet. Siswa bisa mengunduh materi dari situs atau e-mail untuk dipelajari sendiri. E-learning tipe ini tidak menuntut lokasi dan waktu yang sama antara pengajar dan siswa, dan tipe ini biasanya disebut e-learning offline.

Ketiga, perpaduan antara synchronous dan asynchronous. Karena menggunakan dua metode sekaligus, siswa bisa mengambil materi ajar dari internet, tetapi diselingi pertemuan virtual dengan pengajar untuk mendapatkan materi tambahan atau diskusi.

Di Indonesia sendiri E-learning sudah diterapkan di beberapa Institusi pendidikan, seperti Universitas Sriwijaya, Universitas Pendidikan Indonesia, SBM ITB, SMKN 9 Bandung dan sebagainya. Mereka telah menggunakan e-learning baik secara offline maupun online.Terlepas dari tipe penggunaannya, pada dasarnya e-learning memberikan banyak manfaat.

Apa saja keuntungan belajar dengan E-learning?

Dengan e-learning, belajar akan lebih efisien. Diantaranya adalah menghemat waktu proses belajar mengajar, mengurangi biaya perjalanan, menghemat biaya pendidikan secara keseluruhan (seperti infrastruktur, peralatan, buku), menjangkau wilayah geografis yang lebih luas dan melatih pelajar lebih mandiri dalam mendapatkan ilmu pengetahuan.

Selain itu, di Indonesia metode e-learning justru sangat diperlukan, karena bisa menyiasati kendala geografis seperti untuk menjangkau daerah-daerah yang terpencil atau wilayah kepulauan. Tentu saja dibarengi dengan jaringan internet yang baik.

Dengan kegiatan e-learning, memungkinkan bagi semua orang untuk lebih fleksibel dalam belajar. Artinya, murid dapat mengakses materi ajar stiap saat dan berulang-ulang. Selain itu,  murid juga dapat berkomunikasi dengan guru atau pengajar setiap saat. Dengan kondisi seperti ini, peserta ajar akan lebih mudah untuk mendalami materi ajar.

Tidak sampai disitu, ketika infrastruktur telah menjangkau seluruh daerah, maka manfaat yang didapat dari e-learning dari sisi peserta ajar atau murid diantaranya adalah memudahkan murid di daerah terpencil untuk belajar, membantu para home-schoolersuntuk mempelajari materi yang tidak diajarkan di rumahnya, memudahkan murid yang sedang sakit untuk mengakses materi ajar. Sedangkan dari sisi pengajar, e-learning dapat memudahkan mereka untuk mengontrol kegiatan belajar murid, dengan mengetahui kapan muridnya belajar, materi apa saja yang dipelajari, berapa lama materi dipelajari dan berapa kali materi. Selain itu pengajar juga dapat lebih mudah untuk memperbaharui materi yang diajarkan.

sumber:

– Kompas, Rabu, 28 Januari 2015

– yudipurnawan.wordpress.com

-www.kelasmaya.com

2019-10-29T09:51:35+07:00
WhatsApp chat